25.1.11

FAQ Implant

Belakangan ini, saya terus dihujani pertanyaan-pertanyaan seputar implant. Bentuk implant dapat dilihat di posting sebelumnya yang berjudul ‘Dental Implant: bring back the smile’. Di posting tersebut ditampilkan foto sesaat setelah pemasangan, pembukaan implant, dan kemudian pemasangan mahkota tiruan (giginya).
Artikel ini untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar implant yang biasa ingin diketahui oleh banyak orang. Semoga bisa membantu memahami tentang implant. Selamat membaca.

Gambaran Rontgen sebuah implant


Apa Keuntungan Pemasangan Implant?
Penemuan implant gigi merupakan jawaban dari keterbatasan tehnik pemasangan gigi tiruan, baik gigi tiruan lepasan maupun cekat. Salah satu yang paling utama adalah melindungi tulang dari resorpsi. Apa itu resorpsi? Setelah gigi dicabut, tulang di sekitar gigi (disebut juga tulang alveolar) akan menyesuaikan bentuknya dimana tulang tersebut tidak perlu lagi menyangga gigi (karena sudah dicabut). Penyesuaian bentuk tersebut berupa pengurangan tinggi dan lebar tulang yang disebut juga resorpsi. Bila masih ada gigi, tulang alveolar berfungsi menerima tekanan kunyah. Sedangkan setelah pencabutan gigi, tulang tidak berfungsi (inaktivitas). Seiring berjalannya waktu, resorpsi terjadi lebih banyak akibat dari inaktivitas bagian tersebut.
Keuntungan kedua adalah mungkinnya pembentukan gigi tiruan cekat (tidak perlu dilepas) tanpa mengorbankan struktur di sekitar implant. Dengan cara konvensional, yakni dengan pembuatan gigi tiruan jembatan, kadang gigi sehat (normal) perlu diasah untuk berfungsi sebagai gigi penyangga gigi tiruan cekat.
Keuntungan lainnya adalah sebagai berikut:
1.       Resiko pemasangan implant sangat kecil.
2.       Biokompatibilitas bahan pembuat implant sudah teruji secara klinis.
3.       Prognosa (kemungkinan keberhasilan) sangat tinggi.
4.       Secara ekonomis sangat efisien dan menguntungkan karena tingkat keberhasilan yang tinggi dan daya tahan yang sangat lama di dalam mulut.



Apa saja Resiko pemasangan Implant?
Secara umum, resiko pemasangan implant sangat kecil dan jarang terjadi. Tentu saja ada rasa nyeri pada hari pemasangan implant karena dilakukan prosedur bedah minor. Kemungkinan rembesan darah atau sedikit bengkak juga hal yang sangat normal setelah tindakan. Tetapi dibandingkan berbagai tindakan invasive di kedokteran gigi, pemasangan implant dapat digolongkan sebagai tindakan dengan resiko yang minimal. Salah satu resiko berupa lepasnya implant. Lepasnya implant beberapa hari / minggu setelah pemasangan dapat terjadi pada kasus-kasus tertentu oleh karena berbagai alasan seperti kecerobohan operator atau gangguan penyembuhan. Tetapi menurut berbagai literature, resiko tersebut berada pada angka di bawah 5 % . Resiko dapat diperkirakan melalui pemeriksaan awal sebelum pemasangan implant.
Resiko lainnya adalah terbukanya kanal syaraf rahang bawah saat pemasangan implant di rahang bawah belakang. Tetapi hal ini dapat dicegah dengan pengukuran yang akurat tinggi tulang yang tersedia di rahang bawah melalui rontgen panoramik. Seperti pada rahang bawah, pada rahang atas dapat terjadi masuknya implant ke dalam sinus maxilla (rongga udara pada rahang atas). Hal ini juga tidak akan menimbulkan komplikasi kecuali pasien memiliki riwayat infeksi pada sinus maxilla (sinusitis).
Kemungkinan lainnya adalah perdarahan selama prosedur pemasangan implant. Pada keadaan yang sangat jarang, bor untuk persiapan tulang menerima implant di rahang bawah dapat salah arah dan menembus tulang di sisi lidah. Karena di daerah tersebut banyak terdapat pembuluh darah kecil, maka dapat terjadi perdarahan yang cukup banyak. Apalagi bila pasien memiliki gangguan pembekuan darah. Tetapi kejadian yang sangat jarang ini dapat diatasi dengan tehnik yang benar.

Gigi tiruan jembatan,
Kerugian utama adalah perlunya mengasah gigi yang masih baik sebagai penyangga

Berapa lama Implant dapat bertahan di dalam mulut?
Hasil penelitian selama 25 tahun belakangan ini menunjukkan hasil yang sangat baik. Lebih dari 95% implant yang dipasang, dapat berfungsi dengan baik. Setelah 10 tahun, sekitar 90% implant masih dapat berfungsi untuk pengunyahan. Bila oral hygiene (kebersihan mulut) dapat terjaga, implant dapat bertahan seumur hidup.
Coba bandingkan dengan statistik berikut:
1.       80% dari gigi tiruan jembatan masih berfungsi baik setelah 10 tahun.
2.       70-75% jacket crown masih bertahan setelah 10 tahun.
3.       Hanya sekitar 50% dari gigi setelah perawatan saluran akar masih bertahan setelah 10 tahun.
Bila dipikir-pikir lagi, implant mirip dengan gigi asli sendiri. Perasaan ini tidak dapat ditukar dengan uang yang telah dikeluarkan saat pemasangan implant. Dibandingkan dengan gigi tiruan lain (apalagi gigi tiruan lepasan) yang memiliki tingkat kegagalan yang lebih tinggi dibandingkan implant. Oleh karena itu, secara finansial, pilihan implant merupakan pilihan yang paling ekonomis.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Drg. Henri Mudjono di nomor telepon yang tercantum.
Selamat menikmati Gigi Asli (implant) Anda!!!

2 Kommentare:

  1. Hi doc,
    Artikel yg ini bagussss bgt. Saya jd lebih ngerti lagi ni. Ntar saya bujuk2in opa oma saya ah biar giginya yg udah pd ompong diimplant aja.hehehe.

    AntwortenLöschen
  2. hi violet,
    bagus deh kalo ada pertanyaan, jangan ragu2 ditanyakan ya..

    AntwortenLöschen